Berbagai sikap serta fenomena remaja sekarang sudah banyak yang mengadopsi kebudayaan barat.dimana mereka melalui pola pikir hedonisme yang suka berbudaya hidup mewah dikalangan remaja yang lain.selain itu juga penampilan yang menunjukkan pakaian mini mereka yang mengundang nafsu bagi yang melihatnya.
Dari hal tersebut diatas akan merambah kepada mentalitas pemuda saat ini. Kebudayaan dimana kehidupan mewah selalu mengiringi mereka.ini akan menumbuhkan sebuah budaya individualisik antar sesama. Karena merasa antara mereka mengalami persaingan tren atau mode. Padahal mereka adalah korban dari mode tersebut, akan tetapi mereka tidak sadar akan keberadaan mereka.
Awalnya sih mereka hanya pingin aja agar tidak dikatakan kuper alias kurang pergaulan lama kelamaan itu sudah menjadi sebuah kebudayaan yang mereka akui antar sesama dan akhirnya menjadi sebuah kebudayaan yang mengakar di fikiran para generasi bangsa ini.
Coba kita lihat disebuah kampus2 yang notabene adalah kawah candradimuka yang dijadikan tempat proses menimba ilmu serta proses pertapaan mereka sudah terkena imbas dari trend mode itu apalagi bagi mereka masyarakat luas. Dan kemudian akan menggeser kebudayaan lokal yang ada di tempat tersebut.
Memang pengaruh globalisasi sangatlah terasa khususnya bagi negara-negara yang masih berkembang seprti indonesia,rasa keingintahuan mereka cukup tinggi untuk berkreasi menemukan jati diri namun ketika itu hasil adopsi yang jelas tidak sesuai dengan kepribadian bangsa apa yang akan terjadi? apalagi ini juga di dukung oleh tayangan –tayangan di televisi yang menayang kan sebuah totonan sinetron tentang kehidupan keluarga yang serba modern serta hedons.yang memburu larisnya sponsor untuk mencari uang dari tayangan tersebut.
Semoga ini menjadi sebuah renungan bagi kita bersama akan bahayanya sebuah konsumsi media bagi masyarakat.dan kemudian merubahnya menjadi konsumsi masyarakat yang lebi mencerdaskan bagi kehidupan masyarakat kususnya bagi geneasi bangsa.apalagi bagi orang tua untuk lebih waspada lagi tentang tayangan sebuah televisi mereka harus mampu memilah serta memilih untuh masa depan anak mereka. Yang sekiranya kurang pantas kayaknya stop dulu dech…!!!
Dari hal tersebut diatas akan merambah kepada mentalitas pemuda saat ini. Kebudayaan dimana kehidupan mewah selalu mengiringi mereka.ini akan menumbuhkan sebuah budaya individualisik antar sesama. Karena merasa antara mereka mengalami persaingan tren atau mode. Padahal mereka adalah korban dari mode tersebut, akan tetapi mereka tidak sadar akan keberadaan mereka.
Awalnya sih mereka hanya pingin aja agar tidak dikatakan kuper alias kurang pergaulan lama kelamaan itu sudah menjadi sebuah kebudayaan yang mereka akui antar sesama dan akhirnya menjadi sebuah kebudayaan yang mengakar di fikiran para generasi bangsa ini.
Coba kita lihat disebuah kampus2 yang notabene adalah kawah candradimuka yang dijadikan tempat proses menimba ilmu serta proses pertapaan mereka sudah terkena imbas dari trend mode itu apalagi bagi mereka masyarakat luas. Dan kemudian akan menggeser kebudayaan lokal yang ada di tempat tersebut.
Memang pengaruh globalisasi sangatlah terasa khususnya bagi negara-negara yang masih berkembang seprti indonesia,rasa keingintahuan mereka cukup tinggi untuk berkreasi menemukan jati diri namun ketika itu hasil adopsi yang jelas tidak sesuai dengan kepribadian bangsa apa yang akan terjadi? apalagi ini juga di dukung oleh tayangan –tayangan di televisi yang menayang kan sebuah totonan sinetron tentang kehidupan keluarga yang serba modern serta hedons.yang memburu larisnya sponsor untuk mencari uang dari tayangan tersebut.
Semoga ini menjadi sebuah renungan bagi kita bersama akan bahayanya sebuah konsumsi media bagi masyarakat.dan kemudian merubahnya menjadi konsumsi masyarakat yang lebi mencerdaskan bagi kehidupan masyarakat kususnya bagi geneasi bangsa.apalagi bagi orang tua untuk lebih waspada lagi tentang tayangan sebuah televisi mereka harus mampu memilah serta memilih untuh masa depan anak mereka. Yang sekiranya kurang pantas kayaknya stop dulu dech…!!!
Posting Komentar